Dilaadiloo
Melewati andromeda yang ku tahu saat kau putuskan untuk terbang lebih jauh. Meninggalkan bumi-mu yang merato dan melupakan jalur intan yang pernah sangat kau sukai di cincin saturnus-ku
Adakah ku lihat awan kumulus menangisi kepergianmu??
Tampaknya tidak...
Sejak jejak langkahmu hilang bersama titik guis bintang terakhir yang tenggelam di timur samudra, kenangan tentang dirimu, tentang mimpi penjelajahan galaksi misterius-mu dan seluruh rangkaian puisi yang kau ciptakan saat malam-malam kau berkunjung ke bulan, dan lenyap ditelan lubang hitam di utara biduk tempat dulunya kesayanganku mempertahankan sisa-sisa kehidupannya.
Bintang-ku telah mati. Awan terdahulu tak lagi memperdulikan apakah bintang pusat tata surya kita masih bertahta atau tidak. Dia mengembara sesukanya, melawan kehendak putaran ion positif di atas pengaruh gaya gavitasi bumi. Dia berduka dengan caranya dan tak sempat memperhatikanku. Aku sendiri, benar-benar sendiri.
Apalagi yang harusku lakukan selain makan es krim walls di venus pada siang hari dan memetik bunga pada musim panas di neptunus.
Tidak ada
Aku hanya bersenang-senang sepanjang Vega masih mengamatiku yang sudah menjadi tugasnya. Sebab lukaku adalah darah yang membanjiri Mars. Tak ada yang menginginkan aku mengotori warna murni Titanian itu..
Namun saat tak ada lagii yang mengawasiku, semua tawa, bahagia, dan ceria pun sirna tanpa bekas. Aku membebaskan jiwaku. Melepaskan pedihku. Dan aku pun menangis... di balik kawah yang tersembunyi di bulan
Bima sakti..bima sAkti..bentangkan sayapmu.. beri aku dimensi ruang dan waktu yang berbeda. Izinkan aku turut mengembara bersama Komet halley. Agar aku bisa tahu berapa juta tahun cahaya yang ku butuhkan untuk sampai ke tempatnya.
Aku merindukannya. Ketika mekihat ruang kosong yang dulu di tempatinya diantara Mars dan Yupiter. Aku tak bisa mengelak dari rasa itu. Tak mampu aku merelakan kepergiannya yang tiba-tiba. Seharunya dia ada di sana. Semestinya dia masih bersamaku, menyaksikan Venus menebar cinta di galaksimu.
Kau juga, asteroid !! Kenapa kau tak bisa bertahan ? haruskah aku menyalahkan dua bintang yang tak sengaja berbenturan di atasmu yang mengguncang waktu itu? Padahal ku tahu kau juga membujuk sebuah meteor kecil untuk mengejar kupu-kupu Gemini. Saat ia melewatimu, kau pun terlontar entah kemana ??
Kini aku merasa dingin dan sepi, duduk sendiri di atas puncak gunung Uranus. Aku menyadari kenapa galaksi ini tersa begitu hampa dan tak bernyawa. Karena.. kaulah Hati Bima Sakti yang memberi warna kehidupan di dalamnya. Karena kau pergi, galaksi ini muram dan sedih. Seandainya kau segera kembali. Pasti semesta akan cerah kembali.
with Galaksi Love <3
Je Ge Je
Tidak ada komentar:
Posting Komentar