Hmm, hubungan kita dan sobat akhir-akhir ini makin nggak asyik, nih. Diajakin ketemuan, sobat lebih sering nggak bisa, ngobrol juga makin nggak nyambung, plus kita makin jarang curhat bareng. Apa kita sudah nggak berjodoh lagi ya, sama sobat?
Biasanya, rasa nggak nyaman sobatan ini, baru terasa ketika:
• Kita baru sadar ternyata nggak cocok sama sobat. ^Obrolan makin basi, pilihan tempat nongkrong juga beda banget.^ Terlebih ketika kita dan sobat sama-sama kurang pengertian sama perbedaan tersebut.
• ^Sobat menyakiti kita.^ Terutama hal-hal yang prinsip buat kita. Misalnya, sobat ketahuan bohong, atau membocorkan rahasia kita.
• ^Ada perubahan dalam persahabatan kita.^ Contohnya, di tahun ajaran baru, kita pindah sekolah (atau sebaliknya). Lalu kita ketemu lingkungan baru, yang ternyata bertolak belakang banget sama sobat. Padahal, kita merasa fine dengan lingkungan tersebut.
Kalau Terpaksa Putus
• Jika memang ^hubungan ini nggak bisa diselamatkan,^ nggak ada salahnya memutuskan sobat. Tapi ingat, pemutusan hubungan ini cuma berlaku buat kasus khusus saja.
• ^Bilang pada dia (sambil becanda lebih baik)^, bahwa ternyata kalian beda banget. Sinyal bahwa kita mulai nggak nyaman ini, bisa ditangkap sobat walaupun nggak langsung.
• ^Ceritakan tentang kesibukan yang akan kita hadapi.^ Sehingga, waktu buat main bareng bakal makin jarang. Dengan begini, sobat akan menyiapkan diri untuk kehilangan kita.
• ^Berani berkata tidak,^ jika ia mengajak jalan bareng, atau melakukan kegiatan yang rasanya nggak cocok sama kita. Sering menolak ajakan jalan sobat, adalah tanda paling jelas untuk mengatakan kita sudah nggak nyaman.
• ^Longgarkan ikatan persahabatan kita.^ Seperti mengurangi frekuensi telepon atau curhat.
• Jika pemicu keretakan ini karena berantem, ^selesaikan masalahnya dulu.^ Pastikan nggak ada lagi yang mengganjal di hati, baru kita menjauh. Sobat akan mengerti sikap kita, kok.
Meski terbukti nggak cocok, bukan berarti kita harus jadi musuh, lho. Kalau nggak sengaja bertemu, tetap senyum dan tanya kabar. Jangan lupa juga untuk tetap kasih selamat saat dia ultah, atau sedang merayakan Hari Besar. Intinya, etika kita dalam berteman harus tetap dipelihara, walaupun hubungannya sudah nggak sedekat dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar