Sifat temperamental penyanyi muda asal Inggris, Lily Allen, membuat dia punya reputasi buruk. Nah, gimana ya kalau ternyata sobat kita punya sifat yang sama dengan Lily? Siapkah kita menghadapi si bom waktu yang bisa meledak kapan saja?
*Indikator Bom Waktu*
Masih bingung menentukan apakah sobat kita memang bersifat temperamental atau nggak? Coba cek hal-hal di bawah ini:
# Waktu lagi makan di restoran, sobatmu langsung memaki-maki pelayan saat makanan yang datang ke mejanya salah.
# Pas salah satu teman ngasih tahu sobatmu ada yang bergosip soal dia, sobatmu langsung mendatangi si penggosip dan melabraknya tanpa pikir panjang.
# Ketika ada cewek lain menyerobot antrean tiketnya, sobatmu langsung mencolek pundaknya dan mulai memaki.
# Sobatmu langsung siap memukul ketika di pertandingan basket ada lawan yang menjatuhkannya.
# Kata-kata kotor dan penuh makian langsung keluar dari mulut sobatmu begitu dia tahu nilai ujiannya jelek.
*Menjinakkan Si Bom Waktu*
Jangan langsung memutuskan hubungan persahabatan dengan sobat. Soalnya ,kita bisa kok membantu sedikit meredakan amarahnya. Caranya:
# Tunjukkan efeknya. Dengan memperlihatkan efek yang ditimbulkan akibat kemarahan sobat terhadap kita dan orang lain, kita berharap sobat luluh dan berpikir dua kali saat akan “meledak”. Misalnya, kita cerita ke sobat bagaimana malunya kita saat dia marah-marah di mal yang ramai pengunjung.
# Bangun percaya diri. Lebih sering memuji sobat adalah salah satu cara jitu buat melunakkan dia. Apalagi kalau sobat termasuk orang yang kurang pede. Misalnya, saat sobat mulai terbakar amarah karena omongan teman kelas sebelah tentang kemampuannya main basket, kita bisa bilang, “Udahlah, nggak usah marah. Dia tuh cuma sirik lagi sama lo. Lo kan masuk tim basket, dia nggak.”
# Ajak berpikir logis. Bicara baik-baik sama sobat dan buat dia berpikir logis. Dengan menunjukkan sisi logis dari suatu masalah, kita bisa mengurangi kemungkinan dia untuk meledak. Misalnya, waktu sobat mau marah gara-gara ada cewek yang menabraknya di jalan, kita langsung menenangkannya dan bilang, “Jangan marah, ya? Dia susah lihat jalan, tuh. Kan bawaannya banyak. Kasihan kan kalau lo marahin lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar